OBS Studio 30 punya encoder AV1 yang lebih ringan 40% tapi settingannya tricky

Fakta mengejutkan: GPU GeForce RTX 50 bisa membuat codec AV1 ~43% lebih efisien dibanding H.264, yang berarti kualitas video lebih tajam pada bandwidth sama.
Bersiaplah: keuntungan besar ini datang dengan jebakan pengaturan yang mudah terlewat. Salah pakai encoder atau preset bisa membuat GPU dan CPU melonjak, menyebabkan render lag atau timeout.
Di artikel ini, kami tunjukkan cara praktis memakai av1 agar quality tetap kinclong tanpa membebani hardware. Ada panduan preset NVENC aman, tips menjaga usage GPU di bawah 95%, dan kapan menurunkan fps atau resolusi untuk stabilitas.
Jika Anda ingin stream atau recording yang andal, baca terus untuk langkah langkah yang jelas dan solusi cepat saat terjadi dropped frames atau audio desync.
Mengapa beralih ke AV1 di OBS Studio 30 saat ini
Jika Anda ingin kualitas lebih tinggi tanpa menaikkan bitrate, AV1 layak dicoba sekarang. Data pengujian pada seri RTX 50 menunjukkan efisiensi ~1,43x dibanding H.264, yang berarti quality video lebih baik pada bitrate sama.
Keuntungan praktisnya: detail halus dan area gerak cepat tampil lebih bersih. Dengan encoding yang tepat, Anda bisa mempertahankan kualitas tanpa membesar‑besarkan file size atau bandwidth.
- Platform besar seperti YouTube dan Discord sudah mendukung AV1 untuk livestream; Twitch belum, jadi pilih layanan sesuai kebutuhan.
- Hardware encoder seperti NVENC mengurangi beban gpu dan cpu, hemat power saat menjalankan game sekaligus streaming.
- Untuk konten high motion, turunkan resolusi agar kualitas visual stabil pada bitrate terbatas.
- Sumber vendor menyediakan preset dan rekomendasi settings sebagai baseline sebelum eksperimen lebih lanjut.
Ingat, waktu tuning awal penting. Jangan cepat menilai hasil sebelum menyesuaikan filter dan scaling untuk mendapat hasil terbaik.
Dukungan codec dan platform di Indonesia: YouTube, Twitch, Discord, dan lainnya
Tidak semua layanan streaming menerima format terbaru pada waktu yang sama. Periksa dukungan sebelum mengganti pengaturan output agar tidak terjadi penolakan atau penurunan kualitas saat live.
- YouTube dan Discord menerima av1 untuk live video, termasuk 4K60. Ini memungkinkan kualitas lebih baik pada bitrate sama.
- Twitch belum menerima av1; gunakan H.264 (x264 atau NVENC) atau HEVC jika workflow mengizinkan. Patuhi CBR dan Keyframe Interval 2, serta batas bitrate Twitch 6000 Kbps.
- Jika audiens utama Anda di Twitch, tetap pakai H.264 untuk kompatibilitas luas. HEVC cocok untuk recording atau platform yang mendukungnya.
Praktik cepat per platform
Pilih output dan encoder sesuai layanan. Untuk YouTube, manfaatkan NVENC av1 pada hardware kompatibel. Untuk Twitch, simpan profil H.264 agar perpindahan cepat.
Jaga fps, capture, dan source beresolusi seragam untuk mengurangi resampling dan beban gpu. Dokumentasikan setiap settings—satu klik untuk expand profil memudahkan saat pindah layanan.
Obs Studio 30 Encoder Av1
Data pengujian pada seri RTX 50 memberi gambaran jelas tentang efisiensi tiap codec. Angka relatif: H.264 = 1.0x, HEVC = 1.35x, dan AV1 = 1.43x. Itu berarti av1 sekitar 43% lebih efisien dari H.264.
Ringkasan efisiensi codec
| Codec | Relatif | Makna praktis |
|---|---|---|
| H.264 | 1.0x | Baseline kompatibilitas luas |
| HEVC | 1.35x | Lebih efisien, pilihan saat av1 belum mendukung |
| AV1 | 1.43x | Quality lebih baik pada bitrate sama atau file lebih kecil pada kualitas setara |
Dampak pada quality dan ukuran file
Singkatnya: efisiensi yang lebih tinggi memberi dua opsi praktis. Pertama, pertahankan bitrate dan dapatkan quality lebih baik pada area bergerak cepat.
Kedua, turunkan bitrate untuk mengurangi file size tanpa kehilangan kualitas yang terlihat. Ini berguna untuk recording panjang atau koneksi upload terbatas.
- Detail lebih terjaga: tekstur, partikel, dan rumput tetap jelas pada bitrate sama.
- Lebih sedikit blocking: CBR platform jadi tampak lebih halus dan profesional.
- HEVC berguna sementara, namun target jangka panjang tetap av1 untuk efisiensi maksimal.
- Gunakan preset hardware (misal P6) agar encoding stabil dan beban gpu tetap rendah.
Untuk cepat beralih profil, manfaatkan fitur click expand pada pengaturan dan catat preset yang bekerja pada sumber Anda.
Cek kompatibilitas hardware encoder dan software encoder

Sebelum mengubah output, cek dulu kemampuan hardware dan perangkat lunak yang dipakai. Mulai dengan melihat apakah GPU Anda mendukung hardware encoders modern. Ini membantu mencegah bottleneck saat streaming atau recording.
RTX 40/50: NVENC AV1 untuk stream/recording tanpa membebani GPU/CPU
Seri RTX 40/50 menyediakan NVENC AV1 yang memindahkan beban ke encoder fisik. Hasilnya, usage cpu dan gpu lebih rendah saat menjalankan game dan video sekaligus.
GPU lama dan CPU-only: opsi AOM AV1 dan SVT-AV1, plus x264
Jika Anda masih pakai GPU lama tanpa dukungan AV1, ada pilihan software seperti SVT-AV1 atau AOM AV1. SVT sering memberi kualitas lebih baik, tetapi butuh banyak cpu.
AOM AV1 lebih ringan sebagai opsi software, sedangkan x264 tetap andal untuk kompatibilitas layanan tertentu seperti Twitch.
- Periksa driver, versi OBS, dan Video Codec SDK sebelum testing.
- Lakukan tes 5–10 menit dengan sumber nyata untuk memantau gpu/ cpu usage.
- Jika GPU kelebihan beban (contoh: Intel Arc B580), pisahkan tugas antara hardware dan software untuk stabilitas.
Langkah pengaturan cepat untuk streaming AV1 di OBS
Ikuti langkah singkat berikut untuk mendapatkan output tajam dan penggunaan GPU yang terkendali.
Video: Canvas, scaling, Lanczos, 60 FPS
Di tab Video, set Base (Canvas) sesuai resolusi game atau display Anda. Atur Output (Scaled) ke target platform.
Gunakan Lanczos 36-sample saat downscale untuk hasil tajam tanpa noise berlebih. Pilih fps 60 untuk pergerakan mulus; turun ke 30 jika bandwidth atau game berat.
Output Simple & pilihan encoder
Pada Output Mode Simple, pilih hardware NVENC AV1 untuk YouTube dan NVENC H.264 untuk Twitch agar stream kompatibel. Aktifkan opsi CBR di Advanced sesuai batas bitrate layanan.
Preset NVENC dan rekomendasi advanced
Gunakan preset P6 Slower, Tuning High Quality, dan aktifkan Look-ahead plus Psycho Visual Tuning. Set Keyframe Interval ke 2 dan Max B-Frames ke 4.
Praktik tambahan
- Multipass: Two Passes (Quarter Resolution) untuk keseimbangan kualitas dan stabilitas.
- Jaga gpu di bawah 95% dengan HAGS atau jalankan aplikasi sebagai Admin.
- Uji source dan scene 5–10 menit, pantau panel Stats untuk frames missed due to rendering lag, lalu simpan profil dengan click expand untuk cepat pakai ulang.
| Area | Rekomendasi | Catatan |
|---|---|---|
| Video | Base = game/display, Output = target, Lanczos 36 | Samakan framerate sumber untuk capture konsisten |
| Output | NVENC AV1 (YouTube) / NVENC H.264 (Twitch) | CBR, Keyframe 2 |
| Advanced | P6 Slower, High Quality, Look-ahead, Psycho | Multipass Two Passes (Quarter) |
Pengaturan recording AV1 berkualitas tinggi

Agar rekaman tetap aman dan siap diedit, gunakan format dan rate control yang tepat. Pilih MKV untuk mencegah kehilangan file saat aplikasi crash. MKV menjaga integritas file dan memudahkan recover jika terjadi gangguan.
Untuk quality, pakai Rate Control CQP dengan nilai 15 sampai 18. CQP 15 memberi fleksibilitas grading dan ukuran file lebih besar; 18 lebih hemat ruang namun tetap tajam.
Aktifkan Two Passes (Quarter Resolution) dan preset P6 Slower. Tambahkan Look-ahead dan Psycho Visual Tuning plus Max B-Frames = 4 untuk detail gerak yang rapi.
- Keyframe 0 atau 2: sesuaikan dengan workflow pascaproduksi.
- Gunakan NVENC H.264/HEVC/AV1 sesuai kompatibilitas editor; untuk HDR pilih HEVC/AV1 dengan P010 dan Rec.2100 (PQ).
- Uji singkat untuk pantau gpu dan cpu sebelum sesi panjang, lalu simpan preset “Recording-AV1” agar mudah pakai ulang.
| Area | Rekomendasi | Catatan |
|---|---|---|
| Format | MKV | Aman saat crash |
| Rate | CQP 15–18 | 15 = kualitas tinggi; 18 = hemat file size |
| Preset | P6 Slower, Two Passes (Quarter) | Look-ahead + Psycho Visual Tuning aktif |
Tuning performa: cegah render lag, frame drop, dan timeout
Sesi live yang stabil berawal dari pengelolaan GPU, pengaturan game, dan skala sumber yang tepat.
Kelola pemakaian GPU agar tidak melewati 95%. Jika GPU utilization menembus batas ini, Windows bisa memprioritaskan game dan membuat stream lag atau timeout. Aktifkan Hardware Accelerated GPU Scheduling (HAGS) atau jalankan program perekam sebagai Admin untuk memberi pipeline video prioritas lebih baik.
Batasi beban game dengan cap FPS, aktifkan V-Sync, dan gunakan mode borderless windowed. Turunkan detail grafis atau resolusi saat perlu. Langkah sederhana ini sering langsung mengurangi spikes dan menghilangkan frames missed due to rendering lag.
Skala sumber ke 1080p bila GPU kehabisan budget. Gunakan downscale Lanczos 36-sample untuk menjaga ketajaman tanpa menambah beban encoding yang signifikan. Pada banyak kasus, menurunkan dari 1440p60 ke 1080p60 mengubah 100% GPU 3D yang memicu audio desync menjadi alur yang stabil.
- Preset dan multipass: jika terjadi timeout, turunkan preset dari P6 ke P5/P4, nonaktifkan Look-ahead sementara, atau ubah multipass.
- Hapus efek berat seperti filter berlapis atau browser source kompleks saat bermain game dan encoding bersamaan.
- Lakukan pengujian 10–15 menit pada scene tersibuk, lalu simpan profil dengan click expand agar mudah kembalikan.
| Langkah | Efek | Kapan diterapkan |
|---|---|---|
| Aktifkan HAGS / Run as Admin | Prioritas pipeline video naik, kurangi timeout | Jika GPU >95% atau laporan render lag |
| Cap FPS + V-Sync + Borderless | Kurangi spikes GPU, hilangkan frames missed | Game berat berjalan bersamaan dengan encoding |
| Skala ke 1080p + Lanczos 36 | Ketajaman terjaga, beban encoder turun | 1440p60 menyebabkan 100% GPU 3D |
| Turunkan preset / matikan Look-ahead | Kurangi beban encoding, hindari timeout | Jika encoder time out atau audio desync muncul |
Jika Anda ingin referensi diskusi teknis soal NVENC AV1 yang hilang pada versi tertentu, cek forum diskusi terkait untuk update dan solusi komunitas.
Pilih encoder: NVENC AV1 vs SVT-AV1 vs AOM AV1 vs x264
Memilih encoder yang sesuai bisa menentukan apakah gameplay tetap lancar saat merekam atau streaming.
NVENC pada GPU GeForce RTX (seri 40/50) adalah pilihan hardware yang memberi quality tinggi dengan dampak minimal ke game. Blok hardware ini memproses encoding terpisah dari shader, sehingga gpu dan game tetap ringan.
SVT-AV1 dan AOM AV1 adalah opsi software. SVT unggul pada quality di bitrate sama, namun menuntut banyak cpu. AOM AV1 lebih ringan di CPU, tapi hasil biasanya sedikit di bawah SVT.
x264 masih andal untuk layanan yang butuh kompatibilitas luas seperti Twitch. Efisiensinya kalah dari AV1, jadi Anda mungkin perlu turunkan resolusi atau naikkan bitrate agar hasilnya tetap enak dilihat.
- Pilih NVENC untuk YouTube/Discord jika hardware mendukung.
- Pakai SVT untuk rekaman berkualitas tinggi saat CPU siap menangani beban.
- Pertimbangkan AOM sebagai opsi ringan saat sumber terbatas.
- Simpan profil berbeda untuk tiap option agar cepat berpindah sesuai platform dan kondisi.
| Opsi | Kelebihan | Kapan Pakai |
|---|---|---|
| NVENC | Quality tinggi, beban game rendah | YouTube / Discord pada RTX 40/50 |
| SVT-AV1 | Quality terbaik (software) | Recording jika CPU memadai |
| AOM AV1 | Lebih ringan di CPU | Streaming ringan / testing |
| x264 | Kompatibel luas | Twitch atau fallback |
Troubleshooting kasus nyata: GPU 100%, audio desync, timeout 5 detik
Jika audio mulai tak sinkron dan frames merah muncul, fokus pada sumber dan preset.
Gejala klasik: GPU 100%, frames merah di stats, render lag, lalu encoder timeout 5 detik. Kasus nyata: source 1440p60 dengan SVT‑AV1 preset 8 memicu spike 3D GPU hingga penuh dan audio desync.
Penyebab umum meliputi source beresolusi tinggi, preset terlalu berat, multipass aktif, dan Look‑ahead yang menambah beban.
- Solusi cepat: turunkan ke 1080p60; preset satu tingkat lebih cepat; atau pindah ke NVENC untuk mendelegasikan tugas encoding.
- Jika tetap menggunakan software, coba AOM AV1 untuk beban CPU lebih ringan—kualitas bisa turun tapi sesi lebih stabil.
- Untuk Twitch, pakai H.264 NVENC atau x264, dan pertimbangkan Enhanced Broadcasting pada RTX untuk multi‑encode lokal.
| Masalah | Tindakan cepat | Catatan |
|---|---|---|
| GPU 100% / frames merah | Turun ke 1080p60, preset lebih cepat | Turunkan filter dan hal‑hal nonesensial (things) |
| Encoder timeout 5s | Nonaktifkan multipass / matikan Look‑ahead | Uji ulang dengan durasi 5–10 menit |
| Audio desync | Pantau time encoding per frame; ringankan preset | Jika >16,7 ms untuk 60 fps, segera optimasi |
Catat log dan simpan file pendek untuk review. Untuk referensi update pengembangan, baca juga ringkasan fitur terbaru.
Profil rekomendasi berdasarkan koneksi dan konten
Pilih profil yang pas agar koneksi dan jenis konten tidak membuat kualitas video terjun bebas. Di bawah ini ringkasan cepat untuk membantu setel output sesuai upload Anda dan karakter game atau source.
Bitrate & resolusi untuk 4–15 Mbps
Ringkasan praktis berdasarkan upload:
| Upload (Mbps) | H.264 / x264 | HEVC | AV1 |
|---|---|---|---|
| 4 | ~576p / 30–60 fps | 720p60 | 720p60 |
| 8 | 720p60 | 1080p60 | 1080p60 |
| 12 | 1080p60 | 1440p60 | 1440p60 |
| 15 | 1080p60 | 1440p60 | 4K* / low motion |
*4K hanya untuk konten low motion dan hardware yang kuat.
Game cepat vs low motion: kapan turun ke 720p60
Jika game penuh aksi, panning cepat, atau target platform seperti Twitch punya batas bitrate (~6000 Kbps), turunkan ke 720p60. Ini menjaga detail penting tanpa menambah noise saat gerakan.
- Upload 4–5 Mbps: gunakan 720p60 pada HEVC/AV1; H.264 di 576–720p untuk display kecil.
- 6–8 Mbps: ideal untuk AV1/HEVC 1080p60; H.264 tetap nyaman di 720p60.
- 10–15 Mbps: AV1 bisa naik ke 1440p60 atau 4K pada low motion; sesuaikan jika game berat.
Tip cepat: simpan profil “Low Upload”, “Mid Upload”, dan “High Upload” agar mudah ganti sesuai time dan kondisi saat streaming.
Kesimpulan
Singkatnya, AV1 menawarkan kualitas lebih tinggi pada bitrate sama, asalkan pipeline disusun benar. Manfaat ~43% efisiensi dibanding H.264 nyata bila memakai hardware modern dan baseline settings yang dipercaya.
Gunakan preset P6 Slower, Two Passes (Quarter Resolution), Look‑ahead, Psycho Visual Tuning, dan B‑Frames=4 sebagai starting point. Jaga headroom GPU di bawah 95% dengan HAGS atau menjalankan aplikasi sebagai Admin agar performance tetap stabil.
Jika terjadi frame drop atau timeout, turunkan resolusi/fps ke 1080p60 atau pindah ke NVENC untuk menurunkan beban CPU/GPU. Untuk diskusi teknis lebih lanjut, lihat thread pengujian dan solusi komunitas.
Catatan akhir: dokumentasikan profil untuk tiap kondisi bandwidth dan scene. Hardware memberi power, namun cara Anda mengatur settings menentukan kualitas akhir video dan stabilitas stream atau recordings.




